Tak hanya petani, seiring datangnya musim penghujan, menajemen unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) pun mulai kebanjiran order alsintan. Salah satunya adalah UPJA Taju Jawa. UPJA yang berlokasi di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah sejak akhir November 2018 lalu hingga saat ini mulai kebanjiran pesanan sewa alsintan.
“Dari minggu keempat Novem ber 2018 tahun lalu sampai sekarang sudah banyak yang tanam padi. Petani yang tanam padi di Kecamatan Prambanan, Jateng semuanya menggunakan rice transplanter (RT),” papar Direktur UPJA Taju Jawa, Didik Purwadi Nugroho, di Jakarta, pekan lalu.
Menurut Didik, luas tanam padi di Kecamatan Prambanan dari minggu ke empat November tahun lalu sudah mencapai 15-20 ha. Sebagian besar petani yang tanam padi tersebut adalah petani yang lahannya terjangkau irigasi teknis. Sedangkan sebagian petani lainnya tetap menanam palawija seperti jagung.
“Kalau kami perhatikan, pada Desember tahun lalu petani yang sewa alsintan belum banyak. Memasuki Januari 2019 sudah ada pergerakan sejumlah petani yang sewa alsintan seperti rice transplanter dan hand seeder jagung,” jelas Didik. Didik juga mengatakan, petani yang tanam jagung di Kecamatan Prambanan semuanya menggunakan hand seeder.
Mereka tetap tanam jagung karena lahannya tak ada fasilitas irigasi teknis. “Yang tanam jagung menggunakan hand seeder memang tak banyak, baru sekitar 1,4 ha,” ujarnya.
Didik berharap, memasuki musim penghujan tahun ini bisa menjadi berkah bagi manajemen UPJA untuk mengoptimalkan sewa alsintan ke petani. Mengapa demikian? Menurut Didik, sebab kurun empat bulan terakhir manajemen UPJA Taju Jawa nyaris tak mendapatkan order atau sewa alsintan.
