Tampilkan di aplikasi

Dongkrak pendapatan, petani makin tertarik mina padi

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3783
22 Januari 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3783

Petani Sukoharjo yang menerapkan mina padi

Sinar Tani
Misalnya mina padi di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari dan Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah awal tahun 2018 lalu sampai saat ini makin diminati petani. Dengan luas lahan 18 hektar (ha), petani sangat merasakan manfaat mina padi.

Salah satu petani yang mengembangkan adalah H. Karjono. Ia mengaku sangat senang dengan hasil padi dan ikan nila merah yang dikembangkan dalam pola tanam campuran tersebut. Bahkan mina padi yang dikembangkan di lahan 2.000 meter persegi sudah memasuki pada tahap kedua.

“Kami saat ini baru tanam padinya. Nanti 10 hari lagi tebar ikan nila merah ukuran 8-10 cm. Paling tidak pada April mendatang kami bisa panen ikan dan pada umur 95 hari kami bisa panen padi,” kata Karjono. Bagi Karjono aplikasi mina padi juga tidaklah sulit dilakukan.

Bahkan, dengan menerapkan mina padi, petani akan mendapatkan keuntungan berlipat. Pada tahap pertama tahun lalu, Karjono bisa panen ikan nila merah sebanyak 3 kuintal/musim tanan. Sedangkan panen padi sebanyak 18 kuintal/ musim tanam.

Karena berasnya termasuk organik, Karjono bisa menjual gabah dengan harga Rp 13 ribu/ kg. Sehingga, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp 23,4 juta/musim tanam (kotor). Sedangkan ikannya bisa dijual dengan harga Rp 25 ribu/ kg. Dari hasil ikannya, Karjono pun bisa meraup pendapatan sebesar Rp 7,5 juta/musim tanam (kotor).

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti mengatakan, animo petani untuk mengaplikasi mina padi sangat tinggi. Ada sekitar 25 ha yang mengajukan, tapi pihaknya harus melakukan seleksi. “Akhirnya hanya seluas 18 ha yang kami kembangkan pada tahap awal,” ujar Netty.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI