Salah satunya Kabupaten Probolinggo di Jawa Timur yang sudah mulai panen jagung. Karena itu pemerintah memastikan stok jagung untuk pakan aman. Data Dinas Pertanian Provinsi Jatim, perkiraan luas panen jagung pada Januari 2019 sebesar 17.286 ha, khususnya Kabu paten Probolinggo sebesar 3 ribu ha.
Dari luas panen tersebut, produksi jagung Jatim pada Januari sebanyak 102.779 ton pipilan kering. Sedangkan produksi jagung Kabupaten Probolinggo 21 ribu ton dengan rata-rata produksi 7 ton/ha pipilan kering.
Sedangkan pada Februari men datang, dari 38 Kabupaten di Jawa Timur, diperkirakan potensi panen jagung mencapai 273.564 ha dengan perkiraan produksi mencapai 1,2 juta ton pipilan kering. Kemudian Maret perkiraan luas panen 175.011 ha dengan potensi produksi 636.610 ton pipilan kering.
Bahkan diperkirakan Februari akan menjadi puncak panen jagung di Jawa Timur. Jika ditotal panen jagung Januari hingga Maret mencapai 465.861 ha, maka produksi mencapai 1,94 juta ton.
“Ini ketersediaan jagung yang luar biasa. Kebutuhan peternak layer mandiri bisa kita penuhi sendiri,” kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat panen di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Perlu diketahui, pada tahun 2018, produksi jagung Provinsi Jawa Timur surplus 6,42 juta ton. Surplus ini diperoleh dari luas panen 1,17 juta ha dengan produksinya sebesar 6,54 juta ton, sementara kebutuhan jagung 2018 mencapai 122.724 ton.
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan, luas panen jagung saat ini di Kecamatan Paiton 600 ha. Sedangkan prediksi panen sampai akhir Januari di Kabupaten Probolinggo adalah 2.075 ha.
Produktivitas mencapai 8 ton/ha pipilan kering. Puput mengakui, hasil panen jagung di wilayahnya masih menggembirakan di tengah alih fungsi lahan yang terjadi karena proyek pembangunan strategis nasional Tol Pasuruan - Probolinggo. Akibat proyek tersebut, ada sekitar 60% lahan pertanian jagung di wilayah Kabupaten Probolinggo beralih fungsi.
