Tampilkan di aplikasi

Mau untung usaha horti? Ini sarannya

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3792
25 Maret 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3792

Budidaya hortikultura memang memerlukan modal cukup besar ketimbang usaha tanaman pangan.

Sinar Tani
Suwandi mengatakan, budidaya harus dikembangkan dengan pendekatan kawasan. Dengan demikian, hulu hingga hilir dikelola secara komprehensif. Misalnya, di Kayu Aro, Kerinci, Jambi, kawasan budidaya sayuran sudah pada kelas mantap, aspek hulu dan on-farm sudah maju. Untuk itu sudah saatnya untuk masuk ke hilirisasi. Sedangkan untuk menyiasati melimpahnya produksi harus diatasi bersama-sama, petani jangan berjalan sendiri-sendiri.

Pertama, efisienkan biaya produksi dengan menggunakan benih unggul dan pestisida maupun pupuk organik dan hayati dari buatan sendiri dari bahan yang ada di sekitar. Kedua, melakukan budidaya sayuran dengan sistem tumpang sari. Alhasil, petani tidak bergantung pada satu komoditas saja. Ketiga, membentuk koperasi dan sejenisnya. “Dengan koperasi, ibarat sapu lidi, petani bersamasama akan menjadi kuat, sehingga petani setelah berkelompok menjadi naik kelas,” katanya saat kunjungan ke Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Sabtu (9/3).

Ke depan, Suwandi juga meminta agar dikembangkan pasar lelang sayuran dan pemasarannya secara online. Petani sebaiknya juga tidak hanya jual dalam bentuk sayuran segar, tapi bentuk olahan. “Petani bisa membangun industri skala rumah tangga seperti yang sudah dibuat bawang goreng dan cabai bubuk olahan dari Kelompok Usaha Bersama di Kayu Aro ini,” kata Suwandi. Artinya petani harus berpikir lebih maju.

Suara petani Keuntungan berlipat dirasakan Hermawis, salah seorang petani bawang merah dari Kayu Aro Kerinci mengungkapkan penghasilan yang fantastis dari budidaya bawang merah. Dirinya menanam bawang merah varietas Baki Adro. “Ini varietas lokal, biaya produksi sekitar Rp 40-50 juta/ ha, hasilnya bisa mencapai 20 ton/ha. Harganya sekarang Rp 10 ribu/kg. Saya bersyukur ini rejeki, sudah kelihatan untungnya,” kata Hermawis saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI