Tampilkan di aplikasi

Buah lokal go pasar global

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3793
1 April 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3793

Dirjen Hortikultura, Suwandi (berbatik biru) saat berkunjung ke kebun salak. Salak menjadi salah satu buah yang mampu menembus pasar ekspor.

Sinar Tani
Data Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, ekspor nanas Januari-September 2018 sebesar 9.658 ton. Sementara di periode yang sama tahun sebelumnya hanya 6.590 ton sehingga naik 46,6%. Ekspor manggis juga naik 378,6%, durian naik 733%, pisang 87,4%, salak naik 33,1%, jeruk naik 5,4%, rambutan naik 98,3%.

Begitu juga dengan ekspor mangga, meski kenaikannya hanya 0,7%, tapi sudah mulai mewarnai pasar global. ”Dengan naiknya volume ekspor jenis buah-buahan tersebut, kini buah-buahan lokal sudah mampu merajai pasar dalam negeri dan pasar ekspor,” kata Dirjen Hortikultura, Suwandi.

Kenaikan volume ekspor ini menurut Suwandi karena kebijakan yang tepat mendorong ekspor. Kebijakan tersebut dengan cara menangani aspek hulu sampai dengan hilir, membangun kawasan buah, benih unggul, registrasi kebun, budidaya ramah lingkungan, pasca panen yang baik dan sertifikasi packaging house hingga kemudahan pelayanan perkarantinaan.

“Kami lakukan percepatan pelayanan izin untuk ekspor benih hortikultura termasuk tanaman hias semula hari dipercepat menjadi 3 jam untuk dokumen yang telah clear and clean,” katanya.

Ekspor buah pun kini telah merambah berbagai negara. Manggis di ekspor ke Prancis, Hong kong, Singapura, China, Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia. Pisang diekspor ke China, Malaysia, Jepang, Korea, Singapura, Oman dan Uni Emirat Arab.

Kemudian salak, diekspor ke China, Kamboja, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Thailand, Uni Emirat Arab, Timor Leste, Belanda, Qatar, Hongkong, Jerman dan United Kingdom. Jeruk diekspor ke Malaysia, Prancis, Belanda, Singapura dan Saudi Arabia.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI