Tampilkan di aplikasi

Inilah strategi pengelolaan produksi kacang dan umbi

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3797
29 April 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3797

Kegiatan pengelolaan produksi kedelai, aneka kacang dan umbi lain merupakan salah satu kegiatan utama dari program peningkatan produktivitas dan produksi yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) dalam memenuhi kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi.

Sinar Tani
Program kegiatan pengelolaan produksi komoditas AKABI difokuskan pada penerapan pengelolaan budidaya yang tepat dan efisien. Diprioritaskan pada, pertama, komoditas utama dan unggulan nasional yaitu kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Kedua, komoditas AKABI lainnya sebagai unggulan daerah (lokal) seperti talas, garut, gembili, kacang koro pedang, dan lainnya yang berperan sebagai substitusi komoditas utama.

Sasaran produksi tahun 2019 untuk kedelai sebesar 2,8 juta ton, kacang tanah 0,66 juta ton, kacang hijau 0,27 juta ton, ubi kayu 21,7 juta ton dan ubi jalar 2,4 juta ton. Untuk mencapai sasaran tersebut, dilaksanakan berbagai kegiatan peningkatan produksi Akabi. Salah satunya melaksanakan penyediaan benih aneka kacang dan umbi pada tahun 2019 untuk kedelai seluas 1.000.000 ha, ubi jalar 1.100 ha, ubi kayu 1.500 ha, kacang hijau 6.500 ha, kacang tanah 6.500 ha dan kacang koro pedang 5 ha.

Sedangkan sasaran tanam kedelai seluas 1.000.000 ha, kacang hijau 6.500 ha, kacang tanah 6.500 ha, kacang koro pedang 5 ha, ubi kayu 1.500 ha dan ubi jalar 1.100 ha. Untuk mencapai target realisasi kegiatan maupun produksi aneka kacang dan umbi, maka perlu peran Pemerintah Pusat, Provinsi/ Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya. Untuk pencapaian swasembada kedelai tahun 2020 aneka kacang dan umbi, serta meningkatkan kesejahteraan petani ada beberapa strategi yang peme rintah siapkan.

Pertama, penyediaan benih AKABI. Peran produsen dan penangkar benih serta pewilayahan/ zonasi penyediaan benih sangat diperlukan. Kedua, peningkatan produktivitas melalui penerapan pengembangan teknologi tepat guna spesifik lokasi, penerapan dan pengembangan teknologi, sosialisasi, pemantauan, pendampingan dan koordinasi dan pengembangan di lahan eksisting. Ketiga, pengembangan pola tanam kedelai melalui sistem tumpangsari dan monokultur.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI