Tampilkan di aplikasi

Kulli panggul yang banting setir jadi petani

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3799
16 Mei 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3799

Indra Gunawan / Foto : APRIL/Gsh

Sinar Tani
“Kurang lebih selama 6 tahun saya bekerja sebagai buruh di pelabuhan, dari tahun 2006 hingga tahun 2012. Penghasilan saya sebagai seorang buruh juga tergolong sangat kecil,” kata Indra.
Hal ini membuat Indra memutuskan untuk beralih profesi dari seorang buruh menjadi seorang petani hortikultura di Kerinci Kanan, Provinsi Riau.

“Alasan pertama saya beralih profesi karena saya ingin dekat dengan keluarga dan masyarakat sekitar saya. Yang kedua, enaknya menjadi petani itu tidak ada yang mengatur kita,” lanjut Indra. Indra melihat peluang yang cukup besar di industri pertanian, khususnya dalam hal budidaya hortikultura. Menurutnya, masih sedikit orang di daerahnya yang berprofesi sebagai petani hortikultura. Hal tersebut menyebabkan harga jual sayur mayur di daerahnya menjadi sangatlah tinggi.

“Di sini harga sayur mayur seperti cabai sangat tinggi, maka dari itu saya senang untuk menanam cabai,” jelas Indra. Bermodal keyakinan, ia meman faatkan lahan seluas 20x20 meter persegi di samping rumahnya untuk budidaya berbagai macam sayur mayur, seperti cabai, jagung dan yang lainnya.

“Kebetulan ketika saya SMA juga pernah sedikit belajar bercocok tanam,” Indra bercerita.Bentuk Kelompok Tani Uang yang Indra dapatkan dari hasil bertani nyatanya jauh lebih besar ketimbang ia bekerja sebagai seorang buruh. Beberapa tetangganya pun mencoba mengikuti jejak Indra untuk beralih profesi menjadi seorang petani. Tak butuh waktu yang lama, pada tahun 2013 mereka pun mendirikan sebuah kelompok tani bernama Kelompok Tani Jaya Bersama.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI