Tampilkan di aplikasi

Nila bioflok, untungnya nomplok

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3801
27 Mei 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3801

Budidaya ikan Nila / Foto : Idt/Yul

Sinar Tani
Budidaya nila dengan teknologi bioflok tak hanya menguntungkan. Nila yang dibudidaya dengan sistem bioflok, komposisi dagingnya (karkas) lebih gemuk dan kandungan airnya lebih sedikit.Seperti diakui Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Indra Makmur Sukabumi, Syamsul Bahari. Dengan periode pemeliharaan selama 3 bulan, produksi ikan nila mencapai 270 kg dengan ukuran panen 200 gram/ekor.

Menurut Syamsul, keuntungan bersih budidaya ikan nila sistem bioflok per kolam mencapai Rp 3,1 juta per siklus. Dengan 10 unit kolam (2 bak tandon dan 8 kolam budidaya), pendapatan bersih yang didapat Syamsul selama periode budidaya yang mencapai Rp 24,8 juta.“Biaya untuk investasi budidaya sistem bioflok, relatif sangat terjangkau,” katanya. Untuk pembuatan kolam beton ukuran 15 m3 sebesar Rp 2 juta dan pompa air hanya butuh biaya Rp 500 ribu.

Sedangkan biaya operasional untuk benih sebanyak 1.500 ekor, pakan 283,5 kg dan probiotik dan molase sebanyak 3 liter, serta ke butuhan listrik sebesar Rp 3,9 juta. Menurut Syamsul, dibudidaya bioflok relatif mudah. Media budidaya seperti air hanya sekali dimasukkan dalam wadah dan dapat digunakan sampai panen. Penambahan air hanya untuk mengganti penguapan dan pengontrolan kepadatan.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI