Tampilkan di aplikasi

Siasat petani sambut musim kemarau

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3805
2 Juli 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3805

Sumur pantek

Sinar Tani
Petani punya cara sendiri menyisati agar padi yang mereka sudah tanam bisa tetap panen. Misalnya Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejumlah petani di kabupaten ini melakukan berbagai cara agar lahan pertanian mereka dapat terselamatkan.

Contoh nya dengan membuat tempat penampungan air dari terpal di tengah sawah. Bahkan Pemerintah Kabupaten Indramayu telah mengeluarkan kebijakan pengelolaan gilir giring untuk distribusi air baku di saluran induk Cipelang, terutama pada saluran induk barat untuk musim gadu (MT II) tahun 2019. Kebijakan langkah 37 yakni 3 hari untuk BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah PSDA Cikedung, dan 7 hari BBT 14 ke hilir yang merupakan wilayah PSDA Losarang. “Saya berharap petani yang berada di wilayah hulu tidak menggunakan pompa karena dapat mengurangi distribusi air,” katanya.

Sementara itu petani di Kabupaten Ngawi yang merupakan sentra padi di Jawa Timur menyiasati kekeringan dengan cara pompanisasi hingga melakukan pola tanam sistem salibu. Kabupaten Ngawi memang terkenal sebagai salah satu sentra padi di Jawa Timur. Memasuki kemarau, pemerintah daerah (Pem da) setempat sudah mengantisipasinya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Marsudi mengatakan, sebagian besar sawah di Ngawi ada fasilitas irigasi sehingga masih memungkinkan tanam padi di musim kemarau (MK) tahun ini. “Hanya saja, kami masih ada kendala karena waduk yang ada di Ngawi ini tak besar. Apalagi sejak Ramadhan ketiga tahun ini sudah tak ada hujan. Jadi, kami prakirakan akan terjadi kemarau panjang nantinya,” papar Marsudi.

Seperti MK tahun-tahun sebe lumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi sudah mengantisipasi agar petani tak gagal panen. Artinya, kalau memang daerahnya tak memungkinkan untuk ditanami padi (karena tak ada air,red) petani diimbau tak memaksakan untuk tanam padi. “Kalau tak ada air kami harapkan petani jangan memaksakan untuk tanam padi. Bisa saja tanam palawija, seperti jagung,” ujarnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI