Tampilkan di aplikasi

Siaga menghadapi kemarau

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3805
2 Juli 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3805

Irigasi air

Sinar Tani
Data yang diperoleh Sinar Tani, dari luas tanam padi periode Januari-Juni 2019 sebesar 7.359.453 hektar (ha), luas pertanaman yang terkena kekeringan cukup kecil hanya 0,28% atau 20.964 ha. Dari jumlah yang kekeringan itu, lahan padi yang puso (rusak parah) hanya 0,003% atau 232 ha.

Wilayah yang terkena kekeringan tersebar di 14 provinsi/wilayah. Dibandingkan dengan periode Januari- Juni 2018, luas lahan padi yang kekeringan tersebut lebih rendah sekitar 78,18%. Begitu pun dengan puso selama periode Januari-Agustus 2019 lebih rendah 98,74% dibandingkan periode Januari-Juni 2018.

Sementara kekeringan pada musim kemarau (MK) April-September 2019 juga masih lebih rendah 75,87% dibandingkan MK April-September 2018. Demikian juga yang puso pada MK April-September 2019 lebih rendah 98,94% dibandingkan MK April-September 2018.

Meski daerah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini masih lebih kecil dari tahun lalu, namun Kementerian Pertanian telah melakukan antisipasi sejak dini. Misalnya, penyebaran informasi kondisi iklim, termasuk informasi dalam Kalender Tanam (Katam) Terpadu.

“Musim kemarau tahun ini dimulai sejak April dan diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus. Ada beberapa wilayah di Indonesia (Zona Musim) yang telah memasuki Musim Kemarau 2019 dan diprediksi akan berlangsung sampai dengan Oktober,” kata Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Edy Purnawan kepada Sinar Tani.

Untuk mengantisipasi kekeringan, Kementerian Pertanian telah memiliki data kekeringan yang selalu diperbaharui berdasarkan laporan secara periodik dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD BPTPH) Dinas Pertanian Provinsi. Namun diakui, kemarau dapat berdampak terhadap ancaman kekeringan pada pertanaman padi yang masih belum panen, bahkan menyebabkan puso atau gagal panen.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI