Tampilkan di aplikasi

Waspadai serangan ulat tentara

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3807
16 Juli 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3807

FALL ARMYWORMS

Sinar Tani
Sebagai salah satu produsen jagung, Indonesia memang patut mewaspadai serangan ulat tentara tersebut. Apalagi kini pemerintah tengah menggenjot produksi komoditas pangan nomor dua setelah padi.

Bukan hanya itu, pemerintah juga mendorong ekspor jagung. “Bukan bermaksud menakut-nakuti. Tapi, serangan FAW di beberapa daerah di Sumatera dan Jawa itu sebagai early warning system bagi petani jagung dan pemerintah.

Sebelum Lebaran tahun ini masih di Sumatera dan setelah Lebaran tahun ini sudah sampai di Banten dan Tegal,” papar Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida Indonesia, Departemen Proteksi Tanaman Fak. Pertanian IPB, Prof. Dr. Ir. Dadang.

Dadang mengingatkan, jika hama itu sudah masuk Tegal, maka kemungkinan untuk masuk ke Jawa Timur yang merupakan salah satu sentra jagung terbesar di Indonesia tinggal menunggu waktu. “Saat itu, kami sudah memberi warning, FAW sudah masuk ke Pasaman Barat.

Karena itu, untuk menyebar di Jawa, khususnya di Jawa Timur yang lahan jagungnya cukup luas juga tinggal menunggu waktu. Sebab, serangga ini mempunyai daya jelajah yang cukup jauh,” jelas Dadang.

Hama Penerbang Kuat Dadang memperkirakan, masuknya FAW ke sejumlah daerah di Indonesia ini karena hama ini merupakan penerbang yang kuat. Imago dengan bantuan angin, dapat terbang sampai 100 km per hari.

Selain punya ketertarikan terhadap cahaya, FAW bisa juga menyebar melawati sayuran yang diimpor. “Mungkin juga lewat impor jagung yang akan dijadikan pakan atau sebagai bibit induk,” ujarnya.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Edy Purnawan mengakui di Indonesia serangan S. frugiperda pertama kali dilaporkan terjadi di Sumatera Barat pada akhir Maret 2019.

Laporan ini telah diverifikasi tim gabungan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Badan Karantina Pertanian dan Dinas Pertanian Sumatera Barat pada 6-8 April 2019.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI