Tampilkan di aplikasi

Umur pendek dan tahan hama bio patenggang bisa jadi pilihan petani

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3812
27 Agustus 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3812

petani

Sinar Tani
“Kalau melihat pertanaman yang ada, ini cukup aman dari serangan hama, sehingga sangat potensial dikembangkan di OKUT,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan OKU Timur, Tukiman saat Temu Lapang dan Panen Padi Bio Patenggang di Desa Karangsari, Kecamatan Belitang III, OKUT, Senin (19/8).

Tukiman mengakui, selama ini kendala yang dialami petani adalah serangan hama wereng batang cokelat (WBC). Namun saat pertanaman padi Bio Patenggang, hama tersebut tidak menyerang padi tersebut. Apalagi petani menerapkan pengendalian hama secara organik pada padi yang ditanam di lahan seluas satu hektar di Desa Bedilan, Kecamatan Belitang, OKUT.

Tukiman menegaskan, pemerintah daerah pada prinsipnya menerima seluruh varietas unggul baru yang sifatnya menguntungkan petani. Terlebih jika varietas tersebut memiliki produktivitas yang tinggi dan memiliki harga jual yang baik, maka ia yakin varietas tersebut akan berkembang dengan sendirinya.

Petani dari Desa Karangsari, Maningsih mengaku puas dengan padi bio patenggang yang ditanam. Menurutnya, VUB ini memiliki umur yang pendek dan tidak terserang hama, sehingga tidak perlu menggunakan pestisida. Sementara produktivitas rata-rata yang diperoleh mencapai 6,3 ton/ha.

”Kalau dari segi kepuasan cukup puas, karena ada beberapa varietas yang kami tanam, tapi tidak tahan hama,” ungkapnya. Pemuliaan Molekuler Peneliti Balitbangtan, Dwinita Wikan Utami, bio patenggang merupakan turunan esensial dari varietas unggul situ patenggang yang tersisipi gen ketahanan terhadap penyakit blas. Selain lebih tahan terhadap penyakit blas, varietas ini juga responsif terhadap aplikasi budidaya organik sesuai tetua asalnya yakni situ patenggang.

”Jika dilihat dari segi produksi, bio patenggang lebih menguntungkan karena pengendalian hama dapat dilakukan secara organik sehingga tidak perlu menggunakan pestisida yang saat ini dirasakan mahal oleh petani,” ujar Dwinita.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI