Tampilkan di aplikasi

Menakar kesiapan penyuluh dan petani di Era 4.0

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3815
17 September 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3815

Kesiapan petani di Era 4.0

Sinar Tani
Era industri 4.0 tentunya tidak bisa terhindarkan lagi. Untuk itu diperlukan kesiapan sumberdaya manusia yang dituntut dapat mengelola dan menghadapi disrupsi teknologi ini. Bagaimana penyuluh dan petani menghadapi era tersebut Siap atau tidak siap, pertanian Indonesia akan dipaksa memasuki era modernisasi tersebut.

Penyuluh dan petani pun dituntut harus mengikuti arus perubahan zaman yang makin serba digitalisasi. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono menuturkan, di era 4.0 dan perdagangan bebas dituntut untuk menghasilkan produk dan jasa yang mampu berdaya saing.

Karenanya, petani dan penyuluh pertanian diharapkan mampu berpikir agribisnis dan melek teknologi agar pertanian kian efisien. “Penguasaan akan IT sudah tidak bisa dibendung lagi. Karenanya, penyuluh juga sudah seharusnya menguasai teknologi tersebut,” ujarnya.

Karena itu, Momon meminta agar penyuluh diberikan pelatihan IT, sehingga kemampuan mereka untuk menyerap teknologi akan lebih besar. “Dari tingkat desa, buat Posluhdes dengan penguasaan IT, sedangkan di tingkat kecamatan dibuat Balai Penyuluhan Pertanian dengan perkembangan era 4.0. Buat dahulu di beberapa titik kemudian direplikasi,” tuturnya.

Lantas, bagaimana caranya memanfaatkan IPTEK untuk bisa sampai ke petani? Sudah saatnya kini antara penyuluh dan peneliti bersama-sama merancang bentuk percepatan diseminasi kepada petani. Misalnya dengan perbanyak denfarm, demplot, bahkan dem area agar petani lebih tertarik untuk bisa praktek langsung
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI