Kacang Hijau
Membudidayakan kacang hijau memberikan keuntungan yang menggiurkan. Pasarnya bukan lagi di dalam negeri, melainkan sudah merambah pasar ekspor. Volume ekspor kacang hijau mengikuti panen raya, mulai meningkat pada bulan Agustus-September pada setiap tahunnya. Kementan pun terus mendorong produksi kacang hijau dengan memfasilitasi perbaikan varietas benih. Sasarannya pada 4 provinsi kawasan kacang hijau, seluas 6.500 ha yaitu di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa tenggara Timur.
Daerah sentra produksi kacang hijau untuk wilayah Jawa Tengah ada di Kabupaten Pati, Grobogan dan Demak, Jawa Timur di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Sumenep dan Sampang. Kemudian Jawa Barat di Kabupaten Garut dan Cianjur, NTB di Kabupaten Sumbawa dan Dompu dan Sulawesi Selatan di Kabupaten Jeneponto dan Takalar.
Negara utama tujuan ekspor kacang hijau saat ini yakni Taiwan, Philipina dan RRC. Melansir data BPS, periode Januari Juni 2019 ekspor kacang hijau segar dengan negara tujuan Jepang, Hongkong, Cina, Taiwan, Vietnam, Singapura, Philipina dan Timor Leste sebanyak 3.489 ton dengan nilai Rp 4,5 miliar dan Mesir merupakan negara tujuan ekspor baru.
Kita berharap petani dan penyuluh pertanian bisa tergerak untuk mendorong tanam kacang hijau sebagai bagian dari pola tanamnya, bila iklim dan kondisinya memungkinkan. Kacang hijau merupakan komoditas tanaman pangan yang sangat gampang dibudidaykan. Kurun waktu dua bulan, kacang hijau bisa langsung panen dan juga bisa sebagai tanaman sela yang dapat tumbuh optimal pada saat musim kering.
Saat masih kemarau, kacang hijau bisa kita tanam. Umurnya hanya sekitar 60 hari sudah panen, jadi tak perlu menunggu lama sudah bisa menghasilkan.
Cara atau metode dan waktu penanaman kacang hijau umumnya tanpa olah tanah dengan sebar benih 25 kg perhektar beberapa hari menjelang panen padi Musim Kemarau (MK)-II.
Saat ini sudah tersedia 23 jenis varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah. Adapun varietas yang disukai oleh negara tujuan ekspor itu biasanya Varietas Vima I yang warnanya agak kusam, produksinya mencapai 1,38 hingga 1,76 ton/ha. Ada juga Varitas Vima 3 dengan produksi mencapai 2,1 ton per ha dan Vima 5 dengan produksi mencapai 2,34 ton per ha.
Rata-rata produksi nasional kacang hijau saat ini mencapai 1.2 ton per hektar dengan harga jual di tingkat petani cukup tinggi berkisar Rp 11.500 sampai Rp 14.000 per kilogram. Mengacu data BPS, produktivitas kacang hijau selama 10 tahun terakhir berfluktuasi dan cenderung meningkat sebesar 1,09 persen meskipun luas panen dan produksi cenderung menurun 2,97 persen dan 1,97 persen.
Salah satu daerah di musim gadu yang menanam kacang hijau yakni Kabupeten Demak. Harganya di musim gadu cukup bagus sekitar Rp 12 ribu per kg, apalagi kacang hijau di Demak ini sudah banyak dilirik eksportir baik dari Surabaya maupun Jakarta. Seperti halnya yang telah dilepas minggu lalu ke Filipina dan Cina. Kondisi ini peluang yang harus kita tangkap. Dengan adanya ekspor yang kontinu menandakan kacang hijau dalam negeri punya sisi karakteristik yang secara konsisten diminati di pasar dunia.