Tampilkan di aplikasi

Proliga solusi cabai lahan marginal

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3827
20 Desember 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3827

Hasil pencapaian produksi cabai setelah menggukan teknologi Proliga

Sinar Tani
Kepulauan Riau menjadi salah satu provinsi terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Provinsi ini terdiri dari 7 wilayah kota dan kabupaten, salah satunya adalah Kota Batam yang berkembang menjadi pusat ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau.

Selaku pusat ekonomi, Kota Batam masih memiliki ruang bagi pertanian meskipun harus berhadapan dengan keterbatasan kondisi lahan yang tidak mampu mendukung produktivitas pertanian secara optimal.

Menyadari hal tersebut, BPTP Kepulauan Riau berupaya membantu petani di Kota Batam dengan mengenalkan berbagai inovasi teknologi spesifik lokasi yang salah satunya adalah teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) cabai. Berdasarkan data BPS Kepulauan Riau (2018), Kota Batam mampu memproduksi cabai sebanyak 2.360 ton pada tahun 2018, atau 80,7 persen dari total produksi Kepulauan Riau yang berjumlah 2.922 ton.

Namun jumlah ini belum mampu memenuhi kebutuhan cabai di Kepulauan Riau. Menurut BPS (2019), jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2018 adalah 2,13 juta jiwa dengan pertumbuhan 2,95% per tahun dan menurut data Kementerian Pertanian (2019), konsumsi per kapita cabai besar di Indonesia pada tahun 2018 yaitu 2,14 kg/kapita.

Berdasarkan data ini, setidaknya Provinsi Kepulauan Riau harus mampu memproduksi cabai besar sebanyak 4.558 ton untuk memenuhi kebutuhan daerahnya. Dalam upaya pencapaian jumlah kebutuhan tersebut, penerapan teknologi Proliga dilakukan di Kota Batam selaku daerah sentra produksi cabai di Kepulauan Riau.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI