Tampilkan di aplikasi

Menyiasati lesunya penjualan saat corona

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3903
19 Juli 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3903

Ketua Umum PPSKI, Nanang Purus Subendro

Sinar Tani
Pandemi telah berlangsung selama 2 tahun terakhir, membuat masyarakat memilah-milah kebutuhannya lebih ketat lagi. Termasuk kebutuhan untuk kurban saat Hari Raya Idul Adha. Daya beli yang semakin menurun, membuat sapi-sapi ukuran kecil dan kambing menjadi pilihan hewan kurban saat ini.

Momen lebaran haji (sebutan lain Idul Adha) menjadi waktu yang ditunggu-tunggu peternak sapi lokal, karena saat itu peternak berpeluang besar meraih keuntungan. Mengingat begitu pentingnya even hari Raya Kurban, setahun sebelum tiba hari H, baik peternak maupun pedagang hewan kurban sudah melakukan berbagai persiapan untuk bisa optimal melayani konsumen.

Namun sayang, Idul Adha tahun ini peternak sapi mengalami penurunan omzet akibat pandemi. “Kalau pemerintah memperkirakan penurunan hanya 10 persen, kami di lapangan kelihatannya bisa sampai 50 persen,” ungkap Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Nanang Purus Subendro saat FGD Kurban Saat Pandemi Corona yang diselenggarakan Tabloid Sinartani melalui virtual, Rabu (7/7).

Nanang menjelaskan, tahun lalu, dengan budget “patungan” (iuran bersama) untuk beli sapi kurban (biasa nya 7 orang), per orang iuran Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta, bisa mendapatkan sapi dengan ukuran besar. Namun kini karena harga sapi naik, dengan jumlah uang yang sama, akan mendapatkan sapi ukuran lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI