Tampilkan di aplikasi

Food estate benteng ketahanan pangan nasional

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3903
19 Juli 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3903

Food estate

Sinar Tani
Food estate menjadi salah satu program strategis pembangunan pertanian nasional tahun 2021. Pentingnya peningkatan produksi dan penguatan cadangan pangan menjadikan program super prioritas ini harus ditangani secara extraordinary.

Meskipun banyak yang meragukan food estate di Kalimantan Tengah, ternyata petani di kawasan tersebut mempunyai banyak cerita bahagia. Peneliti BPTP Kalimantan Tengah, Susi Susilowati mengungkapkan, saat berkeliling di kawasan Center of Excellence (CoE) food estate saat ini kelompok tani tengah menyambut panen.

Mereka nampak senyum bahagia, karena hasil yang diperoleh cukup banyak dan meningkat. Rata-rata produktivitasnya bisa mencapai 5,6 ton/ha. Produktivitas itu jauh dari ekspektasi. Padahal luas lahan petani sebenarnya tak sebesar 1 ha, karena sudah berkurang untuk saluran, jalan usahatani dan galengan-galengan.

“Memang ada petani yang hasilnya belum maksimal, karena tanamam rebah dan tingginya serangan penyakit blas,” kata Susi. Namun menurutnya, jika menghitung jumlah anakan produktif dari tanaman yang roboh rata-rata 32-48 anakan. Sayangnya memang banyak petani yang memanen sebelum waktunya (malai sebagian besar masih hijau).

Berapa harga gabah yang diperoleh petani? Hasil wawancara, Susi mengungkapkan, ternyata mencapai Rp 5.300/kg. Jika hasil panen padi yang rebah hanya 2,5 ton/ha atau 1/2 dari taksiran terendah (5 ton/ha), maka petani akan memperoleh Rp 13.250.000. “Bisa dibayangkan, berapa uang yang bisa didapat jika petani bisa panen 5-6 ton/ha dan berapa duit jika dijadikan benih?” tutur Susi.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI