Tampilkan di aplikasi

Di tangan Arif, pamor talas beneng kian mentereng

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3904
26 Juli 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3904

Arif

Sinar Tani
Talas beneng sempat popular di awal tahun 2000-an kemudian meredup dan tak berkelanjutan. Namun kini geliat talas beneng mulai terasa kembali di daerah asalnya, Provinsi Banten. Bahkan kini bisnis olahan talas ini mulai terbuka lebar seiring kreativitas pelaku usahanya.

Sejak dahulu, talas menjadi makanan pokok masyarakat desa dan berdampingan dengan singkong dan ubi sebagai menu sarapan. Selain Bogor, Provinsi Banten menjadi salah satu penghasil talas di Indonesia. Di Kabupaten Pandeglang hingga Kabupaten Serang menjadi habitat alami bagi talas beneng liar.

Eksplorasi talas beneng sebagai tanaman unggulan ini menempuh jalan panjang. Sejak 2008, talas beneng ini disosialisasikan menjadi sumber pangan alternatif selain beras, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Arifullah, S.P menjadi saksi hidup eksplorasi talas beneng di Provinsi Banten sejak awal terjun menjadi penyuluh THLTBPP.

”Saya sendiri kenal talas beneng sejak 2011 sewaktu bertugas di BPP Kecamatan Ciomas Kab. Serang yang memang banyak tumbuh talas beneng ini secara liar. Saya saat itu menginventarisir dengan keliling di desadesa habitat Talas Beneng liar ini, hampir di setiap desa ada,” tuturnya mengingat masa lalu. Dirinya bersama penggiat Talas Beneng saat itu terus melaku kan sosialisasi pengolahan dan pema sar an. Saat itu, peman faatan nya hanya umbi kemudian dibuat tepung.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI