Tampilkan di aplikasi

Pisang potensial sebagai alternatif pangan pokok

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3905
3 Agustus 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3905

Pisang

Sinar Tani
Pisang dinilai potensial dan me mungkinkan dijadikan bahan pangan pokok pengganti nasi. Tantangan ke depan adalah bagai mana pisang segar beserta aneka jenis produk olahannya tersedia cukup dengan harga terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

Pakar hortikultura dari IPB University, Prof. Sobir, di acara Webinar bertema ”Kenyang dan Sehat dengan Pisang” bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan mengemukakan, upaya mendorong diversifikasi pangan pokok kian terasa penting seiring terus meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan bahan pangan pokok.

Definisi pangan pokok sendiri adalah pangan yang diperuntukkan sebagai makanan utama seharihari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal. Fakta menunjukkan, di dalam negeri bukan perkara mudah untuk mengajak orang beralih dari mengkonsumsi pangan pokok beras ke komoditas sumber karbohidrat lainnya. Faktor budaya menjadi salah satu pertimbangannya. ’Di Ciamis Selatan itu orang yang mengkonsumsi oyek, sebutan lain dari nasi yang terbuat dari singkong, digolongkan sebagai orang miskin.

Jadi orang makan singkong itu terkesan status sosialnya rendah,” jelasnya. Banyak faktor yang membuat masyarakat Indonesia memilih beras sebagai pangan pokok. Disamping karena faktor budaya, juga terkait kepraktisan dalam menjangkau, ketersediaan serta harga juga nilai gizinya. Penyimpanan beras tergolong mudah, demikian juga transportasinya serta penyajiannya.

Komoditas Pisang meski di satu sisi memiliki faktor kesulitan dalam hal penyimpanan serta transportasinya (dalam kondisi segar) namun di sisi lain, menurut Prof Sobir, prospeknya baik dijadikan sebagai alternatif pangan pokok.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI