Tampilkan di aplikasi

Waspadai hama tikus, kendalikan sejak dini

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3908
24 Agustus 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3908

Pengendalian hama tikus

Sinar Tani
Salah satu hama utama padi yang sering mengancam tanaman padi adalah tikus. Hewan pengerat ini menyebabkan kerugian besar bagi petani karena memiliki daya rusak yang tinggi. Bahkan menyebabkan gagal panen atau puso hanya dalam waktu semalam.

Sebagai hewan mamalia, tikus memiliki siklus berkembang biaknya yang sangat pendek. Tikus dengan umur 23 bulan sudah matang seksual dan siap kawin dan masa buntingnya sangat singkat yaitu sekitar 2123 hari.

Seekor tikus betina ratarata mampu melahirkan 10 ekor anak dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1 berbanding 1. Setelah satu atau dua hari melahirkan, tikus betina sudah siap kawin lagi atau disebut dengan post partum estrus.

Dengan pendeknya siklus hidup tikus, sepasang tikus mampu berkembang menjadi 1.275 ekor tikus selama satu tahun. Angka ini bisa melesat lebih tinggi pada kondisi yang menguntungan tikus, hingga mampu merusak pertanaman padi dan menyebabkan gagal panen.

Yadi Kusmayadi, POPT Ahli Muda di Balai Besar Peramalan OPTJatisari mengatakan, tikus adalah hewan yang pintar, sehingga petani juga harus lebih pintar agar bisa mengendalikan tikus.

“Kita harus mengenal tikus terlebih dahulu supaya pengendalian yang kita lakukan bisa efektif. Kita harus tahu kebiasaan tikus, kemampuan reproduksinya, umur tikus, pola serangan tikus, ciriciri lubang aktif, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI