Tampilkan di aplikasi

Skses budidaya buah naga resep dari Gun Soetopo

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3908
24 Agustus 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3908

Budidaya buah naga

Sinar Tani
Kondisi pandemi membuat masyarakat meningkatkan konsumsi buah, salah satunya buah naga. Bahkan kini banyak petani membudidayakan buah tropis yang terkenal dengan kulitnya merah cerah dan daging buahnya sangat manis.

Karena potensinya cukup besar, pemerintah mendorong daerah yang berpotensi untuk pengembangan buah naga membangun kampung buah naga. Tapi untuk bisa membudidayakan buah naga ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi.

Syarat utama agar buah naga bisa tumbuh baik adalah kecocokan agroklimat. Dr (Hc). Ir. Gun Soetopo (owner Sabila Farm, Pakem Yogyakarta) memberikan resep jika ingin berhasil budidaya buah naga.

Saat Pelatihan ‘Sukses Budidaya Buah Naga’ yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani, Gun mengakui, Indonesia belum banyak bicara dalam produksi buah naga di dunia internasional. Lahan buah naga di Indonesia hanya sekitar 3.500- 4.000 hektar (ha).

“Persoalannya buah naga itu diproduksi petani yang tersebar di seluruh Indonesia di 32 provinsi, bahkan lokasinya juga tidak jelas, ada dimana, petaninya siapa?” kata Gun.

Sementara itu, Vietnam luas lahan budidaya buah naga mencapai 42 ribu ha dan hanya di dua tempat, sehingga mudah mengumpulkan. Bahkan kini menjadi eksportir buah naga terbesar di dunia dengan kontribusi mencapai 40 persen di bawah Israel yang mencapai 42 persen.

Dengan kondisi tersebarnya lahan budidaya buah naga, membuat Indonesia tidak bisa memproduksi secara massal. Bahkan permintaan buah naga kuning dari Hongkong sebanyak 2 kontainer per minggu sulit dipenuhi. “Jangankan 2 kontainer per minggu, tiga keranjang saja sulit. Tanah kita luas, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Ini mengherankan,” ujarnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI