Tampilkan di aplikasi

Kemitraan, hirupkan nafas segar petani kedelai

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3912
20 September 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3912

petani kedelai

Sinar Tani
Sebagai salah satu komoditas tanaman pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia, kedelai dapat dijumpai dalam berbagai aneka olahannya. Misalnya, tempe, tahu, kecap, susu, dan masih banyak lagi olahan lainnya. Walaupun komoditas ini sering bergejolak karena fluktuasi harga benih naik turun, tapi tidak mengurangi semangat petani giat menanam kedelai. Seperti petani Desa Burikan, Kecamatan Cawas di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Mardi Tani tetap optimis menanam kedelai. Terlihat dari upaya mereka mempercepat tanam kedelai, sehingga pada Agustus lalu telah panen dengan hasil yang meng gembirakan. Pertanaman kedelai kali ini merupakan hasil kemitra an dengan PT. Java Agro Prima. Direncanakan kemitraan petani tersebut bisa meng hasilkan 100 ton, namun kali ini baru mencapai 55,5 persen.

Joko, koordinator lapangan di selasela acara kegiatan sortasi biji kedelai di Dusun Groyokan, Desa Burikan mengatakan, sampai kini total luas areal tanam program kemitraan mencapai 600 ha. Lahan itu tersebar di wilayah kecamatan Cawas, khusus di Burikan dan sekitarnya seluas sekitar 100 hektar. “Kami harapkan nanti bisa terpenuhi targetnya,” ujarnya.

Sementara itu menurut Tut Wuri Handayani, penyuluh pertanian Kecamatan Cawas mengatakan, selama mendam pingi petani di wilayah Kecamatan Cawas bagian selatan mengatakan, biasanya saat panen kedelai harganya turun, hampir separuh harga saat petani membeli benih.

Namun Tut Wuri memberikan apresiasi, terutama ketua kelompok tani yang bersama pengurus dan anggotanya membangun komitmen khususnya saat PPKM. Meski pandemi covid-19 dan ditengah kekeringan, pertanian terus bergerak.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI