Tampilkan di aplikasi

Optimalisasi lahan dengan IP 400

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3914
11 Oktober 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3914

Petani bersama TNI

Sinar Tani
Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produksi padi untuk menjamin ketersediaan beras. Salah satu terobosan yang kini tengah diintensifkan melalui pola tanam padi dengan indeks pertanaman (IP) 400. Dengan pola tersebut, lahan bisa dimanfaatkan secara optimal. Namun demikian pola IP 400 diarahkan berkonsep zero waste integrated farming dengan tujuan peningkatan pendapatan petani dan kelestarian lingkungan.

Ada beberapa syarat dalam pelaksanaan IP 400 ini. Seperti irigasi sepanjang tahun, penggunaan benih varietas unggul umur genjah, teknik semai (15 hari sebelum panen (culik, dapog, tray), bukan wilayah endemis OPT, mengutamakan penggunaan pupuk organik, dan mekanisasi pertanian.

Beberapa varietas yang disarankan dalam menerapkan pola IP 400 ini adalah Inpari Nutrizinc, Siliwangi, Pajajaran dan Inpari 30, 32, 33, 42, 43. Sementara varietas sangat genjah antara lain Cakrabuana, Inpari Sidenuk, Inpari 12, 13, 18, 19, 20 dan M70D.

Data Kementerian Pertanian, pada tahun 2021 luas areal pelaksanaan program Dem Area OPIP/IP 400 seluas 9.834 hektar (ha). Luasan itu tersebar di 23 Provinsi, 98 Kabupaten, dan 415 Kelompok Tani. Sebagian besar kini sudah memasuki musim tanam ketiga (MT3) dan menjelang MT4.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI