Tampilkan di aplikasi

Logistik kunci selesaikan masalah jagung

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3915
18 Oktober 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3915

Petani jagung

Sinar Tani
Jagung untuk pakan ternak sempat menimbulkan polemik. Karena itu, pemerintah berusaha mengurai permasalahan tersebut. Bukan hanya baik untuk peternak, tapi juga tak merugikan petani jagung. Rektor IPB University Arif Satria melihat polemik yang terjadi pada komoditas jagung karena masalah logistik, sehingga harus segera dibenahi. Ada disparitas yang menjadi pemicu permasalahan selama ini.

Disparitas antara lokasi jagung pakan ternak, peternak dan disparitas bahwa jagung bersifat musiman dan kebutuhan pakan bersifat harian. “Kebutuhan jagung dominan untuk pakan ternak, ada disparitas antara wilayah sentra jagung dan sentra ternak. Itu yang menjadi pokok permasalahan selama ini,” katanya saat mengikuti rapat Sinkronisasi Data Jagung bersama Kementan dan BPS, Jumat (8/10).

Karena itu menurut Arif, harus ada terobosan mengatasi logistik. Untuk itu, harus diketahui kebutuhan jagung untuk pakan, maupun konsumsi langsung. “Saya apresisi langkah verifikasi dengan menjalin komunikasi, untuk melihat data di lapangan. Sebagai upaya ikhtiar supaya dapat hasil yang akurat,” kata Arif.

Secara matematis, ia mengakui jagung terjadi surplus. Saat ini tercatat ada selisih produksi dan kebutuhan jagung, sehingga diperkirakan surplus sekitar 2 juta ton. “Jadi dengan surplus ini benarbenar harus kita lakukan verifikasi surplus dimana saja,” tegasnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI