Tampilkan di aplikasi

Muhammad Rahadian, tepung umbi lokal sang bunda

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3915
18 Oktober 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3915

Muhammad Rahadian

Sinar Tani
Kemajuan industri pengolahan atau hilir terbukti memberikan dampak positif terhadap industri hulu. Hal inilah yang dialami petani di Desa Bojongmengger, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Salah satunya Muhammad Rahadian Raksubrata, lelaki berusia 28 tahun yang membantu usaha sang bunda mengembangkan produk pangan lokal dari umbi-umbian.

Dengan bendera usaha UMKM Sinar Berkah, Rahadian mem produksi aneka tepung. Sebut saja, tepung mocaf, tepung ubi jalar, tepung pisang, tepung ganyong, tepung sukun dan tepung talas. “Awalnya yang mendirikan usaha ibu saya, Iis Sutarsih. Beliau mendirikan UMKM Sinar Berkah dengan brand produknya Shalisa,” kata Rahadian.

Pelaku usaha milenial ini bercerita, awalnya terjun mem produksi tepung pangan lokal karena ibunya senang membuat makanan berupa kue. Tapi ternyata ada banyak kendala, terutama bahan bakunya terigu. Selain itu, beberapa segmen pasar sangat bertolakan untuk mengonsumsi bahan yang berasal dari terigu, karena kandungan gluten dan sebagainya.

Sementera beberapa segmen pasar membutuhkan produk yang bebas gluten (gluten free). Misalnya, untuk anak autism atau berkebutuhan khusus yang intoleran terhadap terigu. Biasanya mereka akan langsung sakit perut usai mengonsumsi produk pangan berbahan baku terigu. Beberapa penderita penyakit lainnya juga kadang menghindari pangan terigu.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI