Tampilkan di aplikasi

Dari Sabang sampai Merauke menjadi petani milenial itu keren!

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3921
30 November 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3921

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Kepala BPPSDMP, Prof. Dedi Nursyamsi (tengah) bersama Indra Bachtiar dari Nudira Farm.

Sinar Tani
Regenerasi petani yang menjadi momok menakutkan perlahan namun pasti mulai terjawab dengan lahirnya petani milenial yang tidak saja bergerak pada sektor hilir tapi juga di sektor hulu. Mereka terus bermunculan menggerakkan pertanian, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Nama Maulana Wiga, seorang milenial asal Serambi Mekah tengah diperbincangkan saat ini. Putra Gayo ini baru saja pulang setelah mengikuti pameran Food Expo Kazakhstan, akhir Oktober 2021 silam. Dari hasil promosi ini, Maulana meyakini pasar Kopi Gayo di Asia Tengah dengan memasuki pasar Kazakhstan sangat terbuka lebar.

Bergeser ke Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, petani milenial hortikultura begitu melimpah sosoknya. Sebut saja Sandi Octa Susila yang namanya kian kesohor untuk menularkan virus bertani di kalangan milenial.

Kemudian ada Indra Bachtiar yang bersama Nudira Fresh di kawasan Pangalengan, Jawa Barat, mengembangkan usaha budidaya tomat ceri secara hidroponik dengan greenhouse seluas 3000 meter persegi dengan jumlah tanaman sekitar 9000 tanaman.

Saat ini mereka berfokus pada tanaman buahbuahan seperti tomat ceri, tomat beef, melon dan lainlain. Kemudian di Kudus, Jawa Tengah ada Stevanus Rangga Santoso yang berhasil menanam berbagai jenis melon menggunakan inovasi greenhouse. Dirinya meng optimalkan pemeliharaan tanaman, pemupuk an dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi buah.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI