Penguatan dan peningkatan kelembagaan tani membutuhkan jaringan yang luas untuk mencapai hasil yang baik. Kelembagaan tani yang serius dalam membangun jaringan memiliki dampak positif, seperti peluang kerjasama yang terbuka, akses ke jaringan pemasaran, pertukaran informasi dan pengetahuan, serta bantuan teknis dan non-teknis.
Dalam membangun hubungan yang baik, kelembagaan tani perlu menjalin pertemuan antara Poktan dan Gapoktan, pelaku pasar, pelanggan potensial seperti hotel dan pengelola UMKM kuliner, serta para profesional yang berpengalaman dalam pengembangan usaha tani.
Melalui jaringan ini, para petani dapat mengidentifikasi peluang kerjasama, menemukan rekan petani yang lebih berpengalaman, dan memperluas usaha tani mereka.
Jaringan kelembagaan tani memungkinkan pertukaran informasi dan wawasan baru antara sesama pelaku usaha tani. Misalnya, adanya pertukaran informasi tentang teknologi pertanian terkini yang kemudian dapat diadopsi dan diterapkan oleh petani.
Para petani yang lebih muda juga dapat belajar dari petani yang lebih berpengalaman melalui jaringan ini, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha tani dengan bimbingan yang bermanfaat.
