Pekan Nasional Petani dan Nelayan (PENAS) memang tidak terlepas dari "hajatan" nya petani dan nelayan seluruh Indonesia. Selama sepekan, bahkan lebih, para petani dan nelayan dari masing-masing daerah akan bertatap-muka dan bersambungrasa untuk menyampaikan "felt nèed" mereka kepada para penentu kebijakan di sektor pertanian dan perikanan dalam arti luas.
Beragam stand yang dipertontonkan dalam Pameran, betul-betul menggambarkan hubungan yang harmoni antara Pemerintah dengan petani dan nelayan. Begitu pun dengan Gelar Teknologi yang ditampilkan. Penas merupakan bentuk lain dari proses pembelajaran, pemberdayaan dan pemartabatan petani dan nelayan dalam waktu yang singkat dan terukur.
Di sela-sela Penas 2023, pada saat sarapan di pemondokan, saya sempat bincang-bincang dengan beberapa peserta Penas, baik yang berlatar-belakang petani, penyuluh atau pun penentu kebijakan pertanian di negeri ini. Sambil menikmati kopi, kami ngobrol ngaler ngidul tentang perjalanan Penas I hingga ke XVI sekarang.
Banyak cerita menarik yang diutarakan. Mulai dari antusiasnya para petani dan nelayan dalam menyiapkan diri untuk ikut terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan Penas, hingga upayaupaya yang ditempuh petani dan nelayan agar dapat hadir dalan Penas. Ini penting dicatat, karena bagi petani dan nelayan, bisa hadir di Penas adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri.
