Pendampingan menjadi faktor penting pada program closed loop yang diinisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Model kemitraan hulu hilir ini memberikan pendampingan, bukan hanya pada proses bertani hingga pasca panen, meliankan sudah di mulai pada proses perencanaan.
Tidak bisa dipungkiri pendampingan menjadi salah satu ujung tombak dalam pertanian di tanah air. Karena itu, kegiatan pendampingan menjadi hal wajib yang dilakukan pada disetiap proses pertanian agar memberikan hasil sesuai keinginan.
Tidak kecuali pada program closed loop yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang menempatkan pendampingan pada bagian vital. Director of Programs – Agriculture, Entrepreneurship, and Financial Inclusion, Mercy Corps Indonesia, Andi Ikhwan mengatakan, pendampingan harus selalu tersedia dalam semua tahapan kegiatan pertanian. Pada closed loop, pendampingan kepada petani dimulai pada tahap perencanaan.
“Pendampingan harus sudah masuk sejak perencanaan, karena petani harus mengambil keputusan menanam, harus berdasarkan informasi dari berbagai pihak. Misal informasi pasar, keadaan lokasi lahan hingga informasi apa yang akan terjadi seperti kekeringan dan lain sebagainya,” ungkap Andi saat Seminar Nasional Pengembangan Kemitraan Closed loop Agribisnis Hortikultura di Indonesia, di Padang, Selasa (13/6) Selama ini Andi melihat terkadang pendampingan hanya menjelaskan bagaimana menggunakan pupuk, perlindungan tanaman dan lain sebagainya.
