Bagi sebagai penikmat durian, mungkin nama durian asal Aceh seperti Mas Ajay atau Bantal Mas, Blue Sky, Jalu, Danton, Khadijah dan durian Serat Rambutan, tidak begitu familiar di telinga ketimbang durian lokal lainnya seperti Petruk dan Bawor. Dari segi rasa, ternyata durian tersebut tidak kalah dengan durian lokal lainnya yang sudah naik daun. Provinsi Aceh ternyata diamdiam menyimpan potensi komoditas durian unggul.
Potensi tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut agar bisa bersaing di pasar global. Potensi dari Bumi Rencong ini Nampak terlihat saat Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengunjungi dua kabupaten besar di Provinsi Aceh yakni, Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Besar, beberapa waktu lalu.
Di dua kabupaten tersebut tersembunyi keanekaragaman durian yang tidak dimiliki wilayah manapun. Saat berada di kebun Adi di Aceh Jaya, Prihasto mencicipi tiga varian durian yakni Mas Ajay atau Bantal Mas, Blue Sky dan Jalu. Durian Jalu pernah mendapat juara ke 4 kontes durian dengan harga di kebun Rp 100 ribu/kg. Sementara Mas Ajay pada 2022 juara 1 di Provinsi Aceh. Mas Ajay atau dikenal juga Bantal Mas adalah durian yang memiliki keunikan luar biasa.
