Selamat Hari Krida Pertanian ke 51.
‘If you teach a man to farm, his family will eat. If you teach a woman to farm, the community will eat.’ Rasanya kutipan ini sangat relevan dengan perjalanan kehidupan pertanian pangan kita.
Mari kita menengok laporan Organisasi Pangan dunia (FAO) yang belum lama ini diluncurkan yaitu, “status perempuan dalam sistem pangan pertanian”. Laporan tersebut menyoroti kontribusi signifikan perempuan dalam rantai pasokan pangan global, memotret peran penting yang dimainkan perempuan dalam memastikan ketahanan pangan di seluruh dunia.
Laporan tersebut seperti kenduri yang perlu dirayakan karena amat memberikan kontribusi yang signifikan bagi produktivitas pertanian khususnya menjadi kabar baik bagi perempuan.
Laporan itu menyimpulkan bahwa peningkatan pemberdayaan perempuan sangat penting untuk kesejahteraan perempuan dan berdampak positif pada produksi pertanian, ketahanan pangan, pola makan, dan nutrisi anak. FAO yakin dengan menyamakan kedudukan perempuan di sektor pertanian pangan dapat mendorong pertumbuhan dan memberi makan jutaan orang.
Namun, terlepas dari pentingnya sistem pertanian pangan bagi penghidupan perempuan dan kesejahteraan keluarga mereka, soal peran perempuan terpinggirkan, dan kondisi kerja mereka cenderung lebih buruk daripada laki-laki yang bekerja informal, part-time dan low-skilled.
