Menghadapi perubahan iklim, beberapa petani mulai beralih fokus mengembangkan tanaman hortikultura, seperti sayuran. Namun sebenarnya, tanaman hortikultura yang terdiri dari aneka tanaman sayuran, aneka tanaman buah subtropika, tanaman hias hingga jeruk dan tanaman subtropika lainnya, masih was-was dalam ancaman El Nino. adalah komoditas hortikultura.
Data dari BSIP Hortikultur menunjukkan, hampir seluruh tanaman sayuran akan terdampak El Nino, jika kekurangan air. Kepala BSIP Hortikultura, Husnain menyebutkan, kondisi yang harus diwaspadai adalah kekeringan.
“Komoditas sayuran memang menghendaki pencahayaan yang panjang, namun tetap berkecukupan air. Jadi jika ketersediaan air bisa tercukupi makan produksi sayuran akan bagus di El Nino. Karenanya, penanganan pengairan perlu menyiapkan sumber-sumber air, tidak ada cara lain,”sebutnya.
Gagal panen bisa terjadi pada tanaman hortikultura yang dibudidayakan petani di kaki gunung dan dataran rendah. Bahkan jika kekeringan ekstrim melanda, otomatis produktivitas hortikultura ini bisa menurun hingga 50 persen.
Namun beberapa tanaman sayuran seperti cabai memiliki daya ketahanan akan kekeringan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman sayur lainnya. Tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup dalam keterbatasan air dan berkembang dengan subur bahkan di tengah cuaca panas yang menggigit.
Berasal dari kelas tanaman semak, akar cabai menembus kedalaman tanah yang mengagumkan untuk meraih setiap tetes air yang tersedia. Keistimewaan lainnya terletak pada daundaun mungilnya yang tak hanya memesona, tetapi juga mengurangi penguapan air dari permukaan tanah, menjadikannya sebagai contoh adaptasi luar biasa dalam menghadapi tantangan lingkungan.
