Tampilkan di aplikasi

Sempat dikeluarkan dari sekolah, Ridho belajar pertanian autodidak

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4003
16 Agustus 2023

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4003

Ridho Mahathir, seorang petani muda milenial.

Sinar Tani
Dikeluarkan dari bangku sekolah, Ridho Mahathir memulai petualangan belajar bertani secara mandiri, mengeksplorasi ilmu melalui mesin pencari di genggaman telepon pintarnya.

Terinspirasi dari Tenggarong, Kutai Kartanegara, Ridho Mahathir, seorang petani muda milenial, telah menuliskan cerita inspiratifnya. Dengan omset luar biasa mencapai Rp 60 juta dalam sekali panen, usaha pertanian hortikultura yang digelutinya telah membawanya melewati batasbatas Kalimantan, membuktikan kesuksesannya di kancah luar wilayah tersebut.

Namun, dibalik cemerlangnya pencapaian ini, tersimpan kisah perjuangan yang membangun Ridho Mahathir menjadi petani sukses.

Dirinya masih ingat, tahun 2015 adalah tahun tantangan serius bagi dirinya ketika sakit sampai harus dikeluarkan dari Sekolah. Setelah dikeluarkan dari sekolah, Ridho Mahathir belajar bertani secara autodidak melalui pencarian di telepon pintarnya.

Dia bertemu tiga teman, Ardiansyah, Juari, dan Mujianto, yang ering berdiskusi tentang pertanian. Menginspirasi Ridho, mereka menggarap lahan masing-masing 1 hektar di Desa Bendang Raya, Tenggarong, menanam 150 pohon cabai.

Hasilnya, pada panen pertama, cabai dijual dengan harga tinggi, meraih pendapatan hingga Rp 6 juta per hektar, berbekal modal benih dan perawatan minimal.

Mengelola tanaman dengan variasi sesuai siklus tanam dan permintaan pasar, Ridho Mahathir dan rekannya fokus pada hortikultura seperti sawi, tomat, dan cabai. Hasilnya luar biasa, dengan panen mencapai 10 ton dan pendapatan mencapai Rp 60 juta sekali panen.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI