Tampilkan di aplikasi

Strategi hadapi hajatan politik

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4014
8 November 2023

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4014

Beras

Sinar Tani
Menghadapi hajatan politik tahun 2024, pemerintah tak mau mengambil resiko dalam urusan ketersediaan pangan. Apalagi kondisi iklim kian sulit ditebak. Seperti tahun ini, fenomena El Nino berdampak pada kekeringan yang berkepanjangan, sehingga mengganggu produksi pangan.

Berdasarakan informasi BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El-Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023 hingga Februari 2024. Bahkan musim tanam yang selama ini dimulai Oktober bakal mundur. Kondisi itu juga akan berimbas pada masa panen tahun depan.

Direktur Irigasi Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Rahmanto mengatakan, El Nino tahun ini sejatinya tidak begitu signifikan. Namun akibat kekeringan panjang berdampak waktu tanam padi menjadi mundur.

”Jika biasanya musim tanam Oktober, karena belum hujan tanam mejadi mundur. Kalau tanam mundur berdampak pada panen tahun depan. Ini yang dikhawatirkan tahun depan, Januari, Februari mengalami penurunan produksi. Tapi tahun ini dampaknya tidak signifikan,” katanya saat Diskusi Forum Wartawan Pertanian di Jakarta, Selasa (31/10).

Mengutip data BPS, Rahmanto mengatakan, luas panen ekisisting 10,45 juta ha dengan produksi 54,74 juta ton gabah keringi giling (GKG) atau 31,75 ton beras dengan produktivitas 5,2 ton/ha.

Kementerian telah menargetkan produksi sebanyak 35 juta ton beras atau produksi gabah 54,74 juta ton. “Artinya ada penambahan produksi sebanyak 3,2 juta ton beras tahun depan,” katanya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI