Aroma bawang goreng dari Pulau Garam, Madura kini bisa dirasakan di Negeri Kincir Angin. Komoditas bawang merah varietas Rubaru hasil budidaya petani binaan UPLAND Project berhasil menembus pasar internasional.
Ekspor perdana berupa olahan bawang goreng kualitas premium yang diproduksi korporasi petani PT. Permata Indah Rubaru (PT. PIR). Ekspor bawang goreng ke Negeri Belanda ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi kabupaten paling timur Pulau Madura ini, karena pertama kali dilakukan. Keberhasilan tersebut tak lepas berkat pendampingan intensif dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep melalui UPLAND Project.
PT. PIR berhasil menjalin kerjasama dengan Ben Helen Trading Belanda selama lima tahun (2023-2028 dengan nilai kontrak ini mencapai 400 ribu dolar AS. “Ekspor ke Belanda ini menjadi pintu untuk merambah banyak negara di Eropa, karena regulasi dan ketentuannya sama. Jadi yang perlu dijaga dan pertahankan itu kualitas,” kata Bupati Kabupaten Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat pelepasan ekspor perdana, Rabu (1/11).
Fauzi mengakui, memang ada banyak tahapan yang dilakukan hingga berhasil melakukan ekspor perdana. Mulai dari upaya promosi produk ke pengusahapengusaha asal Belanda, melakukan negosiasi harga dan prospek produk, hingga melakukan tes pasar di negara asal calon pembeli. “Ternyata responnya baik, maka dilanjutkan dengan MoU,” ungkap Fauzi yang tampak didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Arif Firmanto.
