Inflasi di Hari Fitri
Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman
Puasa adalah bulan suci dan fitri, tapi bagai tradisi saat inilah terjadi kenaikan harga yang memicu inflasi. Pemerintah dan jajarannya siap siaga karena inflasi bisa menggoyang ekonomi. Itulah judul puisi yang diangkat Tabloid Sinar Tani kita kali ini.
Upaya memang sudah dilakukan habis-habisan. Seluruh perangkat di pusat dan daerah dikerahkan. Seluruh potensi lahan dimanfaatkan. Lahan kering, tadah hujan, lebak dan rawa tidak hanya dimanfaatkan dengan cara biasa-biasa saja tapi harus mampu mendukung penyediaan pangan dengan optimal.
Kementerian Pertanian mendorong percepatan tanam, ekspansi luas tanam dan lahan produksi pangan serta kegiatan hilirisasi dengan bantuan pompa untuk mengatasi kekurang air di lahan kering dan dryer untuk mengatasi kehilangan pasca panen selama musim hujan.
Bicara pangan, sumberdaya alam kita memang jauh dari kaya. Luas lahan untuk pangan per kapita hanya 350 m2, dan luas rata-rata usahatani yang hanya sekitar 0,50 hektar adalah yang terkecil dibanding negara-negara lain penghasil pangan. Perlu energi dan teknologi luar biasa. Seorang peserta seminar dari Australia hanya berkomentar “What?”. Di kampungnya luasan ini hanya untuk halaman saja.
Upaya menggerakkan produksi tidak hanya dengan bantuan kredit, peralatan mekanis dan input lain, tetapi juga kebijakan harga. Harga pembelian pemerintah naik signifikan menjadi Rp 7000 per kg GKG. Tetapi tetap dicari harga yang “bijak” agar menguntungkan petani dan dalam jangkauan konsumen.
Yang berwenang telah melakukan impor beras dan membantu yang kekurangan, melakukan distribusi serta gerakan penjualan pangan murah.
Impor bukanlah sesuatu yang diharamkan dan tetap menjadi bagian dari kebijakan pangan walaupun sedapat mungkin dihindari. Itulah yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi situasi pangan saat ini, dan semuanya dapat dilihat di tabloid kita.
Berita lain adalah tentang rempah, standar pelayanan, gerakan untuk menumbuhkan minat generasi muda di sektor pertanian, waspada dengan munculnya kembali penyakit antrax di wilayah Sleman. Bisnis kopi telah mengangkat nama kopi Pangandaran yang sebelumnya tidak banyak dikenal. Berita tentang penyuluhan tentu saja mewarnai setiap penerbitan tabloid ini.
Pemerintah mendorong upaya mengembalikan kejayaan rempah. Kelapa Genjah Pandan Wangi salah satu ditetapkan Pohon Indukan Terpilih (PIT) dan Kelapa Kopyor Cungap Merah (KCM) ditetapkan sebagai varietas unggul nasional. Sementara Standar pelayanan terus disempurnakan agar menjadi pegangan semua pihak.
Temuan penting varietas unggul oleh IPB dan kelompok anak muda yang menemukan varietas berproduksi tinggi. Secara formal upaya membangkitkan minat generasi muda terjun ke dunia pertanian dilakukan YESS dengan bimbingan dan pelatihan.
Berita terakhir adalah pendirian pabrik Minyak Sawit Merah yang diharapkan tidak hanya membuat sehat tetapi juga ekonomis bagi masyarakat. Kehadiran pabrik minyak makan merah pertama ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi petani kelapa sawit.
Selamat Membaca dan Melaksanakan Ibadah Puasa.