Lahan tadah hujan di Indonesia mempunyai potensi besar sebagai penyokong produksi pangan, khusus padi. Setidaknya ada sekitar 3,7 juta hektar (ha) lahan tadah hujan yang bisa dioptimalkan.
Apalagi ancaman krisis pangan masih menghantui negara-negara di dunia. Melihat potensi besar tersebut, Kementerian Pertanian pun mulai fokus menggarap lahan tadah hujan dengan program bantuan pompanisasi dan pipanisasi. Dengan anggaran sekitar Rp 6 triliun, pemerintah menargetkan seluas 1 juta hektar lahan tadah hujan bisa ditanami padi.
Untuk menggenjot pertanaman padi di lahan tadah hujan tersebut, Kementerian Pertanian menggandeng TNI AD dengan meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Dinas Pertanian di 24 provinsi dengan KODAM TNI AD di Jakarta, Jumat (8/3).
Optimalisasi lahan tadah hujan tersebut menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebagai salah upaya mengantisipasi krisis pangan yang kini melanda dunia. Negara yang mengalami krisis pangan terus meningkat. Jika sebelumnya hanya 10 negara, maka kini sudah mencapai 58 negara dan 900 juta hingga 1 miliar penduduk mengalami kelaparan. Di Indonesia sendiri kini sekitar 17 persen penduduk rentan kelaparan.
