Tampilkan di aplikasi

Jalan panjang varietas padi hibrida

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4035
19 April 2024

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4035

Padi Hibrida

Sinar Tani
Pemerintah terus melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi pangan khususnya beras. Selain untuk mengurangi impor, peningkatan produksi juga menjadi salah satu alasan untuk bisa kembali swasembada. Salah satu solusinya adalah memasifkan penggunaan varietas padi hibrida.

Meski memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan varietas padi inhibrida, tapi hingga kini penanaman varietas padi hibrida relatif masih sedikit ketimbang luas areal tanaman padi secara nasional. Perjalanan memperkenalkan padi hibrida ke petani ternyata tak mudah.

Melihat jejak perjalanan penelitian padi hibrida di Indonesia dimulai pada tahun 1983 dengan tujuan menjajaki prospek dan kendala penggunaan padi hibrida. Data BSIP Padi, sejak 1998 penelitian lebih diintensifkan dengan pembentukan tetua padi hibrida yang berasal dari plasma nutfah sendiri. Targetnya mendapatkan padi hibrida yang adaptif di lingkungan Indonesia dan berpotensi hasil 15-20% lebih tinggi dibanding varietas inbrida terbaik.

Sejak 2001 penelitian padi hibrida melibatkan lebih banyak peneliti dari berbagai disiplin ilmu dengan tujuan meningkatkan stabilitas heterosis dan mendapatkan teknik budi daya yang sesuai untuk padi hibrida. Dari program pembentukan tetua dan hibrida telah diperoleh sejumlah padi hibrida harapan, kandidat galur mandul jantan (GMJ) baru beserta pasangannya, dan galur-galur restorer.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI