Tampilkan di aplikasi

Pasca PMK, peternak sapi perah siap bangkit kembali

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4036
26 April 2024

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4036

Sapi

Sinar Tani
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi perah mengguncang produksi susu dalam negeri. Kini peternak mencoba bangkit kembali dari keterpurukan dengan menerapkan berbagai strategi untuk memasok susu kebutuhan industri pengelolaan susu (IPS).

Seperti yang diketahui, PMK yang mewabah kembali di Indonesia pada Mei 2022 menjadi pukulan telak industri peternakan dalam negeri, tak terkecuali peternakan sapi perah. Wabah yang pertama kali terdeteksi pada sapi potong di Gresik, Jawa Timur dan terjadi mendekati Hari Raya Idul Adha tersebut kemudian dengan cepat menyebar ke daerah lain.

Data Koperasi Susu Indonesia menunjukkan wabah PMK tersebut menyebabkan jumlah ternak sapi perah mengalami penurunan signifikan. Lebih dari 2.200 peternak gulung tikar dari total 73.563 peternak. Sementara populasi ternak mengalami penurunan sebesar lebih dari 12.000 ekor dari total sekitar 226.800 ekor. Kondisi tersebut berimbas pada produksi susu yang menyusut hingga 30% menjadi 1.391.000 kg/hari dari sebelumnya mencapai 1.780.000 kg/hari.

“Peternak banyak yang berhenti beternak karena habis sapinya karena PMK. Untuk kembali kepada titik awal berproduksi pasca PMK ini, perlu dukungan semua pihak, apalagi sampai sekarang dampaknya masih terasa. Jika biasanya produksi susu 20 liter, karena PMK produksi menurun hanya 8 liter. Recoverynya akan cukup lama,” kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia, Dedi Setiadi saat webinar Kawal Produksi Susu yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani, Rabu (17/4).
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI