Tampilkan di aplikasi

Jatuhnya BlackBerry dan bangkitnya nokia

Tabloid Sinyal - Edisi 259
19 Oktober 2016

Tabloid Sinyal - Edisi 259

Berita buruk berhembus dari Kanada. Mantan raja ponsel dekade 2000-an, BlackBerry mengumumkan kejatuhannya. Produsen smartphone itu memutuskan berhenti memroduksi ponsel sendiri.

Sinyal
Berita buruk berhembus dari Kanada. Mantan raja ponsel dekade 2000-an, BlackBerry mengumumkan kejatuhannya. Produsen smartphone itu memutuskan berhenti memroduksi ponsel sendiri. Walau sudah diprediksi sejak lama, kejatuhan BlackBerry tetap jadi berita hangat. Pasalnya, produsen ini benar-benar bertarung habishabisan beberapa waktu belakangan. Mengikuti kiprahnya di industri smartphone, BlackBerry patut diberi salut dalam kekalahan mereka.

Sementara itu isu kebangkitan sang raja ponsel 90-an mulai santer. Nokia disebut-sebut akan menghentak pasar ponsel akhir tahun ini. Kemunculan Nokia D1C di GeekBench jadi tanda kebangkitan sang raja. Ponsel yang digadang sebagai penanda kebangkitan Nokia itu diisukan akan menggunakan teknologi mumpuni. Android v.7.0 (Nougat) terbaru akan dipasangkan di dalamnya. Kisah kedua vendor legendaris ini cukup unik. Kejatuhan dan kebangkitannya hampir terjadi bersamaan. Inilah dua elegi industri ponsel yang keras dan menelan korban dan memunculkan banyak brand anyar.

Bendera Putih BlackBerry Catatan kerugian BlackBerry terbaru mencapai jumlah yang fantastis. Per 31 Agustus silam, BlackBerry membukukan kerugian hingga 372 juta dollar Amerika. Kerugian tersebut setara Rp4,8 triliun. Divisi perangkat keras (ponsel) BlackBerry menyumbang angka kerugian hingga 8 juta dollar Amerika. Angka itu diperoleh setelah divisi ponsel BlackBerry hanya mampu menjual 400.000 unit ponsel. Porsinya kurang dari satu persen di pasar global. Bila ditarik ke masa lalu, penyusutan pangsa pasar ponsel BlackBerry itu sangat drastis. Akhir dekade lalu, BlackBerry mengusai 20 persen pangsa pasar ponsel global. Pencapaiannya hingga mampu menjual 14,6 juta perangkat. Setelah terpukul dengan kehadiran iPhone di 2007 silam, popularitas ponsel BlackBerry terus merosot. Walau begitu, BlackBerry bisa dibilang cukup tangguh menghadapi krisis.
Tabloid Sinyal di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI