Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang konsen terhadap para difabel. Lembaga yang berpusat di Bandung ini memiliki program yang tak hanya menyumbangkan kursi roda atau al-Quran Braille, tapi juga menggulirkan program yang dapat memandirikan kaum difabel.
Diffable Creative Center (DCC), program pemberdayaan DPU Daarut Tauhiid yang baru diresmikan pada April lalu. Melalui program ini, DPU Daarut Tauhiid menyalurkan dana zakat dan sedekah untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada para difabel. Untuk langkah awal, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan menjahit dengan peserta berjumlah 10 orang.
Kesepuluh peserta tersebut merupakan hasil seleksi yang meliputi wawancara hingga survei tempat tinggal. Mereka yang menjadi peserta DCC diprioritaskan dari keluarga yang membutuhkan dan masih dalam usia produktif, antara 18 sampai 40 tahun. Dadan Junaendi, Direktur Program DPU Daarut Tauhiid mengatakan, untuk langkah awal, DCC baru diselenggarakan di Bandung.
“DPU Daarut Tauhiid melihat masih belum maksimal program-program untuk memenuhi hak-hak difabel, terutama hak untuk berkarya dan mandiri. Jadi kita adakan DCC ini. Sebagai awalan, Ini masih di Bandung dulu,” jelasnya.
Para peserta DCC, selain diberi pelatihan, mereka juga akan mondok selama satu bulan di pusat DCC Bandung di Jalan Gegerkalong Hilir No. 75 Bandung.
Mereka diberi pembinaan keislaman, terutama al-Quran, dan nilai- nilai budaya Daarut Tauhiid, serta keterampilan manajemen. Para perserta DCC juga akan diajak untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan layaknya pesantren untuk mereka yang tidak difabel.
