Makmur dan Produktif. Inilah slogan yang menjadi ruh Wakaf Daarut Tauhiid (DT) dalam mengelola dana dan aset wakaf yang diamanahkan umat. Di 2018 ini, Fahrudin, Direktur Wakaf DT mengungkapkan, Wakaf DT akan terus berusaha membuat dana dan aset wakaf semakin makmur, produktif, dan berkembang.
Salah satunya melalui Wakaf Ketahanan Pangan. Progam Wakaf Ketahanan Pangan merupakan optimalisasi aset wakaf berupa lahan pertanian lokal untuk membantu memenuhi kebutuhan ketersediaan pangan masyarakat, yang aman, merata, terjangkau, serta membantu pemberdayaan para petani yang lahannya kian tergerus industri dan properti.
Program ini digulirkan karena kini area pertanian semakin berkurang, beralih fungsi menjadi daerah industri. Para petani lambat laun akan kehilangan mata pencahariannya,” ujar Fahrudin, saat ditemui di kantornya, pertengahan Januari lalu.
Pengelolaan lahan wakaf pertanian dalam Program Wakaf Ketahanan Pangan akan memberdayakan petani setempat, terutama para petani penggarap yang tidak memiliki sawah. Mereka akan diberikan pelatihan manajemen dan pengelolaan pertanian dengan teknologi ramah lingkungan, serta pembinaan ruhiyah.
Sebagai wakaf produktif, Wakaf Ketahanan Pangan ini sudah kelihatan dari hulu ke hilirnya. Artinya, dari mulai pengelolaan awal oleh petani hingga penjualan, tidak perlu mencari pasar lagi. Salah satu hilir pengelolalaan wakaf produktif adalah pemenuhan kebutuhan berbagai program di DT, di antaranya kebutuhan makan SMP, SMA, SMK Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) dan program pesantren.
Hasil dari penjualannya, sebagian dikembalikan untuk operasional program, sebagian lagi untuk mawukuf alaih. Di antaranya subsidi program DT, seperti beasiswa santri tahfiz, dan sebagian lagi digunakan untuk pengembangan lahan pertanian.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.