Tampilkan di aplikasi

Mengapa tidak bahagia?

Majalah Swadaya - Edisi 193
3 Oktober 2018

Majalah Swadaya - Edisi 193

Bagaimana apabila data dari lingkungan yang diterima adalah data yang menurut persepsi kita buruk?

Swadaya
Bagaimana apabila data dari lingkungan yang diterima adalah data yang menurut persepsi kita buruk? Sebelum itu marilah kita renungkan, seseorang beranggapan bahwa suatu peristiwa yang berlaku dan melibatkan dirinya adalah hal buruk karena dia memiliki referensi (rujukan) dan preferensi (kecenderungan) dalam menyikapi kondisi tersebut. Kecenderungan itu terjadi karena adanya pengalaman, hasil belajar, dan kemampuan untuk memprakirakan.

Seseorang yang sering terserang flu setelah kehujanan akan mengalami gangguan mood pada saat dia melihat langit kelabu dan awan-awan mendung menggelantung. Dia memprakirakan hujan akan turun dan dia akan sakit! Maka ketika hujan itu kemudian memang turun dan tercurah sangat deras dari langit, orang itu basah kuyup dan benar, dia sakit flu! Pada waktu yang bersamaan, ada beberapa orang yang kehujanan dan basah kuyup tetap sehat wal ’afiat, bahkan gembira.

Anak-anak tukang ojek payung misalnya, dengan riang mereka berlarian di bawah rinai hujan, sekujur tubuhnya basah kuyup, tetapi sesudahnya mereka tetap sehat. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kesakitan seserang, tetapi salah satu faktor terpenting adalah faktor psikologis. Seseorang yang memiliki kemampuan mempersepsikan setiap masalah yang dihadapinya sebagai suatu stimulus yang ambang batas toleransinya masih bisa dicapai akan melahirkan jaras atau jalur khusus ”optimistik”.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI