Ketika pemuda ini dihadiahi umroh oleh Ayahnya, Dia malah menolaknya dan mengembalikannya kepada sosok yang telah membesarkannya itu. Alasan utamanya, pada saat umrah itu dihadiahkan kepadanya, dirinya sedang mengerjakan skripsi. Umrah tidak mungkin dilaksanakan.
Namun, uangnya bisa saja dia simpan dan umrahnya dilakukan setelah dia lulus. Bukankah Bagi seorang muslim, tempat utama yang paling ingin dikunjungi adalah Tanah Suci? Bahkan, dia menggenapkan hadiahnya itu menjadi 20 juta, yang asalnya 18 juta.
Ingin Berkumpul Kembali di Surga Bapak. Panggilannya kepada ayah yang sudah membesarkannya dan mendidiknya. Baginya, bapak adalah sosok yang mengajarkan ketauhidan dalam hidupnya, yang saat ini mejadi prinsip dalam hidupnya. Hal itu juga yang menguatkan dirinya untuk menomorsatukan Allah dalam setiap keputusan hidupnya, termasuk memberikan hadiah kepada ayahnya.
Ahmad mengungkapkan, hadiah itu merupakan ungkapan terima kasih kepada bapak. Dengan hadiah itu, dia sangat berharap bapaknya dan dirinya bisa bertemu dan kembali berkumpul di surga kelak. Hadiah itu adalah wakaf masjid 3 in 1, amalan yang diyakininya bisa membangunkan rumah di surga untuk bapaknya dan mengalirkan pahala walau pun sudah meninggal.
Baginya, memberikan hadiah wakaf juga menjadi amal salehnya. Menurut Ahmad berjuang menjemput rezeki dengan jerih payahnya sendiri untuk berumrah juga merupakan amal saleh baginya.. Dia yakin, jika Allah mengizinkannya untuk berumrah, pasti ada jalan. Apalagi Ahmad sudah dikaruniai pekerjaan sesuai bidangnya.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.