Tampilkan di aplikasi

Lebih bertakwa usai ramadhan

Majalah Swadaya - Edisi 201
27 Februari 2020

Majalah Swadaya - Edisi 201

Membaca koran

Swadaya
Usai Ramadhan, hanya ada dua pilihan; beruntung atau buntung. Faktanya, bermacammacam kondisi ketakwaan orang-orang beriman selepas mengarungi ‘lautan mutiara’ bernama Bulan Ramadhan.

Esensi Ramadhan adalah momentum spesial ‘karantina suci’ satu bulan penuh, menggembleng jiwa-jiwa yang beriman untuk menjadi lebih unggul. Prestasi puncaknya yaitu menggapai “honoris causa” atau kehormatan dan kemuliaan dari Allah SWT.

Ramadhan bukan momentum kesalehan musiman. Syekh Doktor Ali Jum’ah, Mufti Besar Mesir menyampaikan, “Orang yang telah berada pada posisi benar-benar takwa, ia otomatis mendapatkan banyak keuntungan, bukan hanya dalam konteks beragama (ukhrawi) tapi juga mendapatkan banyak kemudahan dan kesuksesan dalam hal duniawi.”

Maka, hal terpenting untuk diperhatikan dan dievaluasi ialah, apa yang dihasilkan setelah proses ‘karantina’ selama satu Bulan Ramadhan ini? Upayakan, Ramadhan yang diajalani, bukan hanya untuk melepas lapar dan dahaga semata, agar Ramadhan tidak berlalu dengan sia-sia.

Selanjutnya, memasuki Idul Fitri, yang kembali suci. Segala noda, dosa, dan sifat-sifat tak terpuji diharapkan telah bersih. Oleh karenanya, sudah semestinya setiap hamba yang beriman menjaga kesucian Ramadhan dengan kebaikan, hingga berjumpa dengan Ramadhan berikutnya.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI