Tampilkan di aplikasi

Qurban dan manifestasi rasa syukur

Majalah Swadaya - Edisi 203
27 Februari 2020

Majalah Swadaya - Edisi 203

Qurban

Swadaya
Di 2019 ini, Hari Ahad, (11/8), seluruh umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha, atau Idul Qurban. Kehadiran hari raya ini senantiasa ditunggu oleh setiap umat Islam, karena di sinilah misi sosial umat benar-benar diaplikasikan, yaitu dengan memotong hewan qurban untuk sang fakir miskin.

Hari raya qurban benar-benar menyimpan sejuta makna yang sangat berharga bagi kaum muslimin dimana pun berada, yang takkan pernah hilang dimakan waktu. Berqurban tidak semata-mata persoalan menyembelih hewan pada waktu Idul Qurban. Tapi, lebih jauh dari itu, ialah menunaikan dan mewujudkan misi tauhid dan keikhlasan semata untuk Allah saja.

Namun demikian, tak bisa dipungkiri, kini banyak sekali umat Islam yang berqurban dimotivasi oleh pahala yang dijanjikan, dan kurang memahami makna sesungguhnya, yaitu makna solidaritas dan jiwa sosial. Banyak hadis nabi yang membahas tentang qurban. Di antaranya Hadist Riwayat Ahmad. Pernah suatu ketika para sahabat bertanya, Sahabat : “apakah maksud qurban ini?” Beliau saw menjawab, “Sunnah Bapakmu, Ibrahim.”

Mereka bertanya lagi, “apa hikmahnya bagi kita? Beliau saw menjawab, “setiap rambutnya akan mendatangkan satu kebaikan” Mereka bertanya, “apabila binatang itu berbulu?” Beliau saw menjawab, “pada setiap rambut dari bulunya akan mendatangkan kebaikan.” Jika ibadah qurban hanya didasari oleh keinginan untuk memperoleh pahala, maka tak pelak ibadah qurban hanya berdampak pada kepuasan psikologis secara individual. Sementara pengaruhnya terhadap kehidupan sosial hanya sebatas ritual memberikan daging di hari itu. Oleh karena itu, pemahaman akan hakikat sesungguhnya tentang ibadah qurban perlu diluruskan.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI