Tampilkan di aplikasi

Bakti untuk negeri, bangkitkan perekonomian desa

Majalah Swadaya - Edisi 204
27 Februari 2020

Majalah Swadaya - Edisi 204

Panen usaha tani mandiri DT Peduli

Swadaya
Mengadu nasib ke ibu kota, itulah yang dilakukan sebagian warga desa yang ingin kondisi perekonomiannya berubah. Tidak jarang, mereka yang pergi ke kota hanya mengandalkan kenekatan dan bekal seadanya.

Kurang pendidikan, kurang skill, sehingga banyak di antaranya yang hidup terlunta-lunta. Ada yang jadi gelandangan, pengemis, atau melakukan pekerjaan haram, hingga tindakan kriminal lainnya.

Sulitnya lapangan pekerjaan di pedesaan, memaksa mereka meyakini pergi ke kota, atau bahkan menjadi TKW (Tenaga Wanita) ke luar negeri adalah jalan untuk perbaikan ekonomi. Walau banyak cerita-cerita negatif di perantauan, tapi faktor kesulitan ekonomi mengakibatkan mereka tetap memilih meninggalkan kampung halaman.

Paham dengan kondisi tersebut, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli berupaya sekuat tenaga berbakti pada negeri, yakni dengan membangkitkan perekonomian di desa. Memiliki 26 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, membuat DT Peduli semakin mudah melebarkan sayap, menggali potensi di setiap daerah, dan kemudian memajukannya.

Program Desa Ternak Mandiri (DTM) misalnya, para peternak kecil di pedesaan diberdayakan melalui entry point penitipan hewan domba untuk dikelola. Semua berjalan sesuai kesepakatan yang ada di MOU (Memorandum of Understading) antara mitra peternak, pendamping, dan DT Peduli. Sehingga program ini dapat berjalan secara sistematis, berkesinambungan, memandirikan, dan menyejahterakan.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI