Tampilkan di aplikasi

Nining Suryani, mengabdi dari hati

Majalah Swadaya - Edisi 204
27 Februari 2020

Majalah Swadaya - Edisi 204

Nining Suryani bersama tim DT Peduli

Swadaya
Lima belas tahun mengabdi sebagai guru tentu bukan waktu sebentar dan mudah untuk dilalui. Beragam ujian datang menerjang, tapi Nining Suryani tak bergeming. Ia tetap pada pendiriannya.

Yakni menjadi seorang guru, dan mencerdaskan generasi bangsa. Status guru honorer dengan gaji ala kadarnya, tidak menyurutkan semangat Nining untuk mengajar muridmuridnya di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang Banten.

Apalagi dua tahun terakhir ini, kondisi perekonomiannya kian memburuk. Rumah yang ia tempati bersama Ebi Suhaebi (suami) dan anak-anak, runtuh karena minim perawatan. Gaji mengajar 350 ribu per bulan, lalu suami kerja serabutan, jelas tidak cukup membiayai pembangunan rumah.

Bahkan untuk menyewa pun, mereka sama sekali tidak mampu. Tinggal di depan toilet sekolah, jadi satu-satunya solusi. Suka tidak suka, mereka coba jalani dengan ikhlas hati. “Sejak tahun 2004, saya memutuskan jadi guru, karena saya punya pendidikan. Saya berpikir, kalau saya gak memanfaatkan apa yang saya punya, mubazir.

Alhamdulillah meskipun keadaan saya seperti ini, tapi saya masih mampu hidup dan bertahan. Setidaknya anak saya yang pertama bisa sekolah sampai SMA. Inginnya dia terus ke tingkat selanjutnya, tapi Allah berkehendak lain. Saya hanya mampu menyekolahkan sampai tingkat itu,” tutur Nining.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI