Tampilkan di aplikasi

Mie Instan, antara perilaku dan ketahanan negara

Majalah Swadaya - Edisi 205
27 Februari 2020

Majalah Swadaya - Edisi 205

Mie Instan

Swadaya
Siapa yang gak doyan Indomie? Ada sih pasti, tapi sepertinya statistik mencatat lebih banyak lagi yang doyan dan bahkan sampai level ketergantungan tinggi pada produk pangan yang satu ini. Tidak peduli jenderal atau pemulung, apalagi mahasiswa.

Jangan ditanya. Warmindo pun menjamur, terlebih di sekitaran kampus! Namun, tahukah Anda bagaimana asal mula lahirnya mie instan? Yuk kita gali sedikit se jarah kelahirannya.

Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958. Motivasi utamanya adalah mensubstitusi kebutuhan pangan masyarakat Jepang yang sedang terpuruk pasca Perang Dunia ke-2. Saat itu, bahan makanan segar sulit didapatkan.

Kalau pun ada harganya sangat mahal, sehingga tidak terjangkau kebanyakan orang. Ada pun kebutuhan utama adalah kalori sebagai sumber tenaga untuk bekerja. Atas dasar itulah, Momofuku Ando tergerak berinovasi dengan teknik pengeringan bahan sederhana yang tersedia saat itu.

Keberhasilan proses new product developmentnya kemudian ditindaklanjuti dengan mendirikan perusahaan Nissin, dan memproduksi produk mie instan pertama di dunia secara massal. Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie tradisional Jepang) rasa ayam adalah varian pertama yang dihasilkan.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI