Tampilkan di aplikasi

Tatapan kosong dari Kutupalong

Majalah Swara Cinta - Edisi 80
25 Oktober 2017

Majalah Swara Cinta - Edisi 80

Sekitar 501.000 lebih muslim Rohingya melarikan diri dari ‘pembantaian’ militer Myanmar. Mereka memenuhi perbukitan Kutupalong, Cox’s Bazar, Bangladesh.

Swara Cinta
Malam sangat hening, Arba Khatun, 50, bersama keluarga sedang tertidur lelap di kediamannya, di sebuah desa, di Negara Bagian Rakhine. Namun, tiba-tiba ia mendengar suara letusan bersahutan, seperti tentara yang sedang berperang, memberondong musuh dengan senapan mesinnya. Arba berlari keluar, melihat apa yang terjadi. Ia menyaksikan beberapa tentara Myanmar sedang menarik hewan ternaknya keluar kandang.

Beberapa tentara lainnya berjaga dengan senjata yang siap dikokang. Arba meminta tentara untuk tidak mengambil hewan piaraannya. Namun permintaannya itu dibalas dengan tembakan senjata. Timah panas bersarang di perut Arba dan ia tersungkur. Tetara berlalu dengan membawa ternaknya. Anak laki-laki dan menantu Arba, yang melihat ibunya tersungkur dan berdarah, segera bergerak cepat melarikan Arba ke klinik yang ada di luar desanya untuk mendapat pengobatan.

Setelah peluru di perut Arba dikeluarkan dan lukanya dijahit, ia pun dibawa pulang. Namun, betapa terkejutnya mereka, rumah dan kandang hewannya sudah hangus dilalap api. Begitu juga rumah-rumah warga lainnya di kampung itu, sudah tinggal puing dan tidak ada yang tersisa. Mereka pun panik dan berusaha menyelamatkan diri. Mereka tidak lagi memikirkan apa yang akan dibawa, yang terpikir bagaimana mereka selamat dari ‘neraka’ malam itu.

“Seluruh hewan piaraan, rumah, kebun kelapa dan sawah kami tinggalkan,” kisah Arba seperti dikutip Swaracinta dari Al Jazeera. Suami Arba meninggal 15 tahun lalu, sejak itu Arba tinggal bersama anak laki-laki, menantu, dan dua cucunya. Bersama merekalah Arba melarikan diri ke gunung. Anaknya menggendong Arba menjauh dari kampung halaman, bersama mereka anggota keluarga lain yang turut mengungsi.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI